Komponen Batik
Batik memiliki dua komponen utama
yaitu warna dan garis. Kedua komponen inilah yang yang membentuk batik menjadi
tampilan kain yang indah dan menawan. Tanpa perpaduan warna dan garis yang
serasi dan selaras, tidak mungkin ada hiasan-hiasan maupun corak dan motif yang
sesuai. Perpaduan tersebut sangat bergantung pada pengolahan dan kreativitas
sang pembatik.
1) Warna
Warna adalah spektrum tertentu
yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu
warna ditentukan dari panjang gelombang cahaya tersebut.
Dalam seni
rupa, warna bisa berarti pantulan
tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan
benda. Misalnya, percampuran pigmen magenta dan cyan (biru) dengan proporsi
yang tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip
warna merah.
Setiap warna mampu memberikan
kesan dan identitas tertentu sesuai dengan kondisi sosial pengamatnya.
Masyarakat penganut warna memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda-beda
terhadap warna. Ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, pandangan
hidup, status sosial, dan lain-lain. Pemikiran terhadap warna sering pula
dipengaruhi oleh kondisi emosional dan psikis seseorang.
Warna dapat diperoleh dengan
bermacam cara. Zat pewarna dapat dibedakan menurut sumber diperolehnya zat
warna tekstil, terbagi menjadi dua, yaitu:
a.
Zat pewarna alam, diperoleh dari alam, yaitu
berasal dari hewan (lac dyes) atau pun tumbuhan dapat berasal dari akar,
batang, daun, buah, kulit, dan bunga. Zat ini biasanya dibuat secara sederhana
dan umumnya memiliki warna yang sangat khas.
b. Zat pewarna sintetis, adalah zat warna buatan (zat warna kimia). Oleh
karena banyaknya zat warna sintetis, maka untuk pewarnaan batik harus dipilih
zat warna yang memenuhi syarat berikut ini:
1) Pemakainnya dalam keadaan dingin, atau jika memerlukan suhu panas,
prosesnya tidak sampai melelehkan malam.
2) Obat bantuannya tidak merusak malam dan tidak menyebabkan kesulitan pada
proses selanjutnya.
3) Zat pewarna tersebut tidak menimbulkan iritasi bagi pembatik dan pengguna
batik.
2) Garis
Garis adalah suatu hasil goresan di atas permukaan benda atau bidang
gambar. Garis-garis inilah yang menjadi penduan dalam penggambaran pola dalam
membatik. Menurut bentuknya, garis dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Garis lurus (tegak lurus, horizontal, dan
condong)
b. Garis lengkung
c.
Garis putus-putus
d. Garis gelombang
e.
Garis zigzag
f.
Garis imajinatif
Garis-garis inilah yang membentuk corak dan motif batik sehingga menjadi
gambar-gambar yang indah sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa garis-garis yang
menjadi panduan ini, tidaklah mungkin terbentuk pola-pola batik yang sesuai.
Garis-garis tersebut akan dibentuk dan dikreasikan sesuai dengan motif yang
diinginkan.
Kain Untuk Batik
Ada berbagai macam jenis kain
yang digunakan untuk batik. Kain tersebut dapat dibuat dari bahan sutera,
primisima, polisima, dobi, paris, atau shantung. Jenis-jenis kain tersebut ini
berbeda-beda tekstur maupun bahan dasarnya.
1) Kain Katun
Katun merupakan kain yang umum
digunakan untuk batik. Ada beberapa tingkatan dalam kain katun. Kain katun
primisima lebih bagus daripada kain katun prima, sedangkan kain polisima
merupakan kain yang paling bagus. Masing-masing kartun tersebut memiliki
beberapa tingkatan pula. Ada yang kasar dan tipis, ada yang lebih halus, tebal,
paling tebal, dan halus. Semua bergantung dari campuran serat kapas yang
digunakan dalam pembuatan kain tersebut.
2) Kain Shantung
Tekstur kain ini halus dan
dingin. Kain ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan dari yang tipis hingga
tebal. Serat kain katun lebih kuat daripada kain shantung.
3) Kain Dobi
Dobi dapat dikatakan sebagai
kain setengah sutera. Ada beberapa tingkatan dalam kain ini, seperti halnya
katun primi dan primisma. Cirri khas kain dobi terletak pada tekstur kasarnya.
Jadi pada kain dobi yang paling halus seklaipun kita akan merasakan
serat-seratnya yang menonjol dan cenderung kasar. Inilah kekhususan kain dobi.
4) Kain Paris
Teksturnya lembut dan jatuh.
Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris juga memiliki
tingkatan-tingkatan seperti kain-kain yang lain.
5) Kain Sutra
Bahan dasar kain sutra sangat
mahal. Teksturnya lembut dan jatuh serta mengkilap. Sangat nyaman digunakan dan
terlihat eksklusif.
6) Kain Serat Nanas
Tekstur serat nanas mirip
dengan kain dobi. Kain tersebut megkilap dan biasanya terlihat sulur-sulur.
Hamper semua kain mempunyai tingkatan, dari yang paling kasar sampai yang
paling halus, bergantung dari percampuran bahan dasar pada saat pembuatan kain.
Komentar
Posting Komentar