PROFIL PERUSAHAAN
A.
Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Batik Riza
adalah perusahaan yang bergerak dalam industry pembuatan dan perdagangan batik.
Perusahaan ini didirikan di Pekalongan, tepatnya di Jl. Sulawesi No.9
Pekalongan pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh bapak Fadhil Syafrizal yang pada
saat itu berbadan hukum perusahaan perseorangan. Dengan seiringnya waktu yang
terus berjalan, perusahaan ini mengalami perubahan badan hukum, yakni menjadi
CV (Comanditer Venotschop) berdasarkan keputusan
pada Akta Notaris No. 13, tanggal 5 Juni 1973 dan Akta Notaris No. 04, tanggal
1 Mei 1987 oleh Notaris RM. Soerjanto Partaningrat SH, selain itu terjadi pula
regenerasi manajemen ke Bapak Fadhil Syafrizal, dimana beliau selaku Direktur
Utama Perusahaan Batik Riza selain berusia muda juga memiliki latar belakang
pendidikan dan pengetahuan yang memadai didalam dunia usaha, khususnya batik.
Ciri khas yang
tercermin pada perusahaan CV. Batik Riza adalah lebih mengutamakan kepada padat
karya (Labour Intensive) dimana dalam proses
produksi hamper keseluruhan tahapan prosesnya bersifat manual, sehingga
memerlukan jumlah tenaga kerja yang relative banyak dan berorientasi pada
ekspor ke luar negeri (Export Oriented) dimana hal tersebut
terlihat dari besarnya konsumen wisatawan mancanegara serta proporsi penjualan
ekspor yang cukup besar.
Lingkungan bisnis
perusahaan batik ini terbentuk dari beberapa factor, yaitu kondisi wilayah,
kebijakan pemerintah, tingkat persaingan dan perubahan-perubahan yang terjadi
didalam maupun diluar negeri.
Dalam proses produksi,
CV. Batik Riza membutuhkan jenis bahan baku kain berupa 100% Cotton Prima, 100%
Cotton Primissima, 100% Silk atau Sutera, Voillisima, HTS 9, Berkolissima,
Lycra, dan lain-lain yang diganakan untuk bahan baku kain, sedang alat-alat
yang dibutuhkan untuk membatik adalah canting, cap, kompor khusus batik, wajan
kecil, Loyang, malam (lilin khusus batik), gawangan, tempat penggodokan dan
tempat pencelupan, steam, mesin pemanas, screan printing yang digunakan untuk
proses produksi batik dan mesin jahit dan mesin obras serta alat-alat lain yang
menunjang jalannya proses produksi untuk konveksi. Dalam hal pewarnaan
dibutuhkan Naptol dan garam pewarna yang harus diimpor dari German. Selain itu
dalam rangka menyongsong era globalisasi berupa liberalisasi, CV. Riza mulai
menerapkan Total Quality Management
(TQM) pada proses produksinya guna memperoleh sertifikat ISO 9000 dari Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
B. Misi dan Tujuan
Sesuai dengan bentuk
perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Batik Riza yang berorientasi pada suatu
seni batik tradisional maka memiliki misi untuk :
1. Memperkenalkan seni
batik tradisional kepada seluruh masyarakat baikdari dalam negeri maupun luar
negeri.
2. Melestarikan seni
batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam industri
garmen atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin.
3. Membantu Negara dalam
hal menambah devisa Negara.
4. Berusaha mengangkat
derajat masyarakat lingkungan sekitarnya.
Sedangkan tujuan CV. Batik Riza adalah memaksimalkan keuntungan (profitability)
sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut
menerapkan strategi yang relevan, yaitu :
1. Strategi jangka
pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas
produksi.
2. Strategi jangka
panjang, merupakan strategi yang berdampak pada pengubahan kapasitas produksi.
Komentar
Posting Komentar